Prospek Ekonomi Biru bagi Pemulihan Ekonomi Indonesia

LAB 45, SDGs Center UNDIP, PKSPL-IPB Monograf Kamis, 29 September 2022
img

Indonesia memiliki potensi ekonomi biru yang besar sebagai alternatif penggerak pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Realisasi atas potensi ini menjadi krusial ketika pertumbuhan dari sektor lainnya tidak lagi bisa menopang kebutuhan yang terus berkembang. Oleh karena itu, pemetaan dan perencanaan terhadap potensi ini perlu disusun sedini mungkin. Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan ekologi menjadi kunci pengembangan ekonomi biru. Dalam konteks tersebut, kajian ini menganalisis

Kajian ini berusaha memetakan posisi ekonomi biru di Indonesia saat ini dan proyeksi ke depan sebagai referensi pembangunan ekonomi biru Indonesia. Secara khusus, kajian ini melakukan pemetaan dengan mengangkat empat pertanyaan utama, antara lain (1) Sektor apa saja yang perlu menjadi prioritas untuk memanfaatkan potensi ekonomi biru dengan memanfaatkan perangkat yang ada, termasuk investasi swasta sebagai alternatif pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (2) Bagaimana efektivitas regulasi terkait pengelolaan ekonomi biru untuk mendukung keseimbangan ekonomi dan ekologi; (3) Desain kelembagaan seperti apa yang ideal untuk mengkoordinasikan sektor-sektor ekonomi biru; dan (4) Kapasitas inovasi dan teknologi seperti apa yang diproyeksikan krusial dalam mengelola ekonomi biru.

Studi ini memberikan saran kebijakan yang terbagi ke dalam dua rentang waktu implementasi. Pertama, rekomendasi bertujuan untuk dapat dilaksanakan selama sisa periode pemerintahan saat ini atau hingga tahun 2024. Dari hasil pemetaan sektor prioritas, pemerintah dapat fokus mengalokasikan sumber daya yang tersisa kepada dua sektor utama yaitu sektor perikanan tangkap dan wisata bahari. Sementara itu, pemerintah juga dapat menyiapkan fondasi bagi pengembangan ekonomi biru ke depan dengan membuat regulasi yang memusatkan kelembagaan terkait ekonomi biru. Kedua, warisan regulasi terkait kelembagaan tersebut dapat menjadi modal untuk meningkatkan kontribusi ekonomi biru dalam jangka panjang hingga tahun 2045. Dalam proyeksi jangka panjang ini, pengembangan ekonomi biru seharusnya sudah berada di titik yang ideal antara pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan ekologi. Oleh karena itu, terdapat beberapa target yang perlu dicapai antara lain (1) sektor prioritas yang sudah terdiversifikasi dan memiliki efek berganda yang tinggi; (2) regulasi yang sudah komprehensif untuk menyeimbangkan tingginya investasi dan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ideal serta minimnya intervensi pemerintah untuk memberikan baik insentif maupun stimulus; (3) kelembagaan yang terpusat dan mapan sehingga efektif untuk mengimplementasikan regulasi yang ada; dan (4) pengembangan teknologi dan inovasi yang besar dan masif.