Kudeta Myanmar

LAB 45 Tilik Data Senin, 22 Maret 2021
img

Media Daring

Kudeta militer di Myanmar tidak menjadi isu yang seksi diberitakan oleh media daring di Indonesia selama periode pemantauan. Mayoritas pemberitaan berupa laporan perkembangan situasi yang cenderung menyadur dari pemberitaan internasional. Intensitas pemberitaan cukup normal, terlebih karena tidak banyak komentar maupun perdebatan antaraktor domestik Indonesia atas kudeta tersebut.

Meskipun terdapat kecaman dari beberapa aktor (seperti Fadli Zon dan Azis Syamsuddin), namun tidak berdampak pada intensitas pemberitaan yang diangkat. Perlu dicatat bahwa Indonesia sempat dituduh mendukung junta militer Myanmar, namun dengan cepat diklarifikasi oleh Kemenlu RI. Kejadian ini juga tidak menambah intensitas pemberitaan terkait kudeta militer Myanmar di media daring.

Media Sosial

Pembicaraan masyarakat mengenai kudeta militer Myanmar di media sosial selama periode pemantauan. didominasi oleh percakapan mengenai kekerasan yang dilakukan oleh junta militer Myanmar kepada masyarakat yang mengikuti aksi demonstrasi anti kudeta. Pembicaraan masyarakat ini menyoroti puluhan korban yang tewas pada aksi demo tersebut.

Sebagian masyarakat juga memperbincangkan aksi kudeta oleh junta militer Myanmar yang disertai penangkapan dan penahanan sejumlah aktor politik, seperti Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

 

Analisis Media Daring






 

Analisis Percakapan Media Sosial