Publikasi Politik Keamanan

Russia-Ukraine Crisis: Where Do We Go from Here
Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022. Dalam lebih dari lima bulan terakhir, banyak akademisi, pengamat, dan praktisi di bidang hubungan internasional, pertahanan, dan ekonomi politik menghasilkan analisis mengenai penyebab konflik ini terjadi, proyeksi skenario eskalasi konflik, evaluasi dampak konflik tersebut dan rekomendasi kebijakan untuk mengatasinya, hingga spekulasi mengenai bagaimana negara-negara lainnya memandang dan mengambil sikap atas konflik yang terus berlanjut ini. “Russia-Ukraine Crisis: Where Do We Go from Here?” oleh Dongxiao dan Wei (editor) menawarkan sebuah kajian yang mencakup banyak aspek penting dalam kompleksitas konflik ini. Dengan menggunakan sudut pandang dari dalam Tiongkok, keduanya menghadirkan analisis terkait tatanan internasional, hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Rusia, serta perlucutan senjata nuklir.

Sebuah Catatan Kecil untuk Perdamaian Ukraina
Mencari titik tengah untuk dapat keluar dari alam berpikir terkait penyebab perang yang selama mengemuka merupakan tugas besar. Titik masuk itu dibutuhkan untuk menciptakan peluang mewujudkan perdamaian di Ukraina.

Pertahanan Ibu Kota Negara: Strategi dan Gelar Militer
Studi ini menganalisis geografi militer, karakter ancaman, dan adopsi strategi dalam peperangan yang melibatkan ibu kota negara.

Pertempuran Ibu Kota Negara, 1910-2021
IKN yang berfungsi ganda sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi adalah yang paling sering menjadi sasaran penyerangan dibandingkan dengan IKN yang hanya menjadi pusat pemerintahan. Selain itu, IKN dengan medan geografi yang kompleks (kombinasi perbukitan, persungaian, dan pegunungan) justru menjadi sasaran paling banyak, menandakan bahwa pihak penyerang selalu menemukan cara untuk mengatasi kendala medan geografi dalam menggempur IKN.

Transformasi Perang Darat 2045
Perang adalah bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Sejarah mencatat semua bangsa pernah terlibat dalam peperangan, terutama di palagan darat. Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karakter perang darat mengalami perubahan dari masa ke masa. Pengalaman historis Indonesia menjadi penting untuk dikaji karena sebagai negara kepulauan, sekitar 52 persen dari seluruh operasi militer yang digelar sejak 1945 berbasis pada kekuatan darat. Berangkat dari pemikiran tersebut, buku ini bermaksud untuk mengkaji perkembangan literatur akademik seputar peperangan darat, memetakan posisi Indonesia dalam konflik bersenjata kontemporer, dan memproyeksikan karakter perang darat di masa depan.

Tren Dissenting Opinion dalam Putusan Mahkamah Konstitusi (2003-2022)
Sejak berdiri pada 13 Agustus 2003, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan putusan atas 1.639 perkara. Di dalam proses pengambilan putusan, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat di antara kesembilan hakim Mahkamah Konstitusi. Pendapat yang berbeda ini dikenal dengan istilah hukum “Dissenting Opinion”.

Dapatkah UU TPKS Mengakhiri Kawin Anak?
DPR mengesahkan RUU TPKS menjadi UU 12 April lalu. UU ini berisi 93 pasal yang mengatur 19 jenis kekerasan seksual, termasuk kawin anak. Berdasarkan Pasal 10 UU TPKS, pelaku pemaksaan kawin anak dapat dihukum pidana penjara paling lama sembilan tahun dan/atau denda paling banyak Rp200.000.000. Artikel ini akan fokus membahas kawin anak, tanpa bermaksud mengecilkan pentingnya jenis kekerasan seksual lainnya. Tentu dengan UU TPKS ini kita berharap angka semua jenis kekerasan seksual akan turun, tak cuma kasus kawin anak.

Di Balik Ambisi Nuklir Korea Utara
Seminggu setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua, yang diklaim sebagai Hwasong-17, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara telah berbohong. Berdasarkan hasil analisis intelijen Korea Selatan, yang diuji pada 24 Maret lalu bukanlah Hwasong-17, melainkan Hwasong-15. Korea Selatan menilai kebohongan publik tersebut dilakukan Kim Jong Un untuk menutupi fakta bahwa sebenarnya Hwasong-17 belum sukses dikembangkan.

Perfect Timing Uji Coba Hwasong-17 di Tengah Krisis Ukraina
Kamis lalu, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang diberi nama “Hwasong-17”. Berdasarkan data pemerintah Jepang, rudal berukuran 25 meter ini terbang sekitar 71 menit hingga ketinggian sekitar 6.000 km dan mencapai jarak sekitar 1.100 km. Hwasong-17 diluncurkan dari Bandara Internasional Pyongyang dan mendarat di zona ekonomi eksklusif Laut Jepang

Perundingan Rusia-Ukraina: Perdamaian Sudah Dekat?
Perang Rusia-Ukraina sudah memasuki minggu keempat. Setidaknya 700 warga sipil Ukraina menjadi korban jiwa dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka. Seperti di Syria dan Chechnya, invasi Rusia di Ukraina juga menjadikan wilayah berpenduduk padat sebagai target pengeboman. Tak kurang tiga juta warga Ukraina sudah mengungsi ke negara-negara tetangga terdekat.