header

Acara

Acara

img

Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia

Webinar Kamis, 23 Februari 2023 09:00 - 12:00 WIB

Tepat pada tanggal 24 Februari 2023, dunia akan memperingati satu tahun Perang Rusia-Ukraina. Konflik militer tersebut diproyeksikan akan terus berlanjut dan bahkan memasuki babak baru. Perkembangan terkini menunjukkan penggunaan teknologi militer jarak jauh dan modernisasi persenjataan menjadi kunci untuk menguasai alur pertempuran. Babak baru dengan pengiriman bantuan militer berupa tank modern dan progres serangan militer Rusia di wilayah Timur Ukraina.

Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) menyelenggarakan webinar guna memperkaya diskursus terkait perkembangan terkini Perang Rusia-Ukraina di ruang publik. Adapun tujuan dari webinar ini adalah untuk: (1) menjelaskan perkembangan strategi-taktik militer yang terjadi di Perang Rusia-Ukraina; (2) menjabarkan risiko dan peluang dari keberlanjutan konflik tersebut terhadap perkembangan industri pertahanan; dan (3) merekomendasikan penguatan pertahanan Indonesia.

img

Proyeksi Tantangan Komoditas Strategis Minyak Bumi dan Batu Bara di Indonesia

Webinar Jum'at, 03 Februari 2023 14:00 - 16:00 WIB

Beberapa waktu terakhir, komoditas strategis batu bara dan minyak bumi yang berperan vital terhadap perekonomian mengalami gejolak pada tingkat nasional maupun internasional. Batu bara mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan pada tahun 2022 sebagai dampak dari krisis energi yang terjadi di Eropa. Namun, tren harga batu bara terus mengalami penurunan seiring krisis energi yang semakin surut di Eropa. Di sisi lain, kebijakan intervensi terhadap harga beli minyak mentah Rusia masih berlanjut bahkan mengalami penambahan terhadap minyak petroleum pada awal Februari 2023 ini. Menghadapi tahun 2023, terdapat tantangan lebih lanjut yaitu pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan mengalami penurunan. Lantas, bagaimana posisi dan rancangan strategi yang harus dilakukan Indonesia terhadap komoditas batu bara dan minyak bumi tahun 2023 ini?

img

TNI and Military Operations Other Than War (MOOTW)

Webinar Jum'at, 20 Januari 2023 09:30 - 10:30 WIB

Back in 2009, the Indonesian military (TNI) kick started modernisation programme under the so-called Minimum Essential Force (MEF) which is scheduled to be completed by 2024. The programme does not only aim to modernise TNI’s military platforms, but also to develop further the military’s organisation and structure. The formation of Joint Regional Defence Command (Kogabwilhan) and new military division encapsulate the development. Moreover, the recent geopolitics dynamics around the globe certainly urge Indonesia, especially Indonesian armed forces, to reinforce its capability in the face of a wide range of defence and security challenges. Meanwhile, Indonesia’s COVID-19 situation has shown some improvements, though the number of cases remain fluctuating. The TNI itself has been playing a paramount role in supporting COVID-19 management in the country. The involvement reflects civilian authority’s dependency towards TNI’s capability to quell non-traditional security threats.

In this workshop, we will explore these three main questions: How does contemporary global and local challenges shape TNI’s military operations other than war (MOOTW)? What are the challenges the country’s defence industry to support the fulfilment of MEF programme and its development to enhance Indonesia’s arms modernisation? How does Indonesia build its post-MEF defence development?

img

Arms Modernisation and Defence Industry

Webinar Jum'at, 20 Januari 2023 13:30 - 14:30 WIB

Back in 2009, the Indonesian military (TNI) kick started modernisation programme under the so-called Minimum Essential Force (MEF) which is scheduled to be completed by 2024. The programme does not only aim to modernise TNI’s military platforms, but also to develop further the military’s organisation and structure. The formation of Joint Regional Defence Command (Kogabwilhan) and new military division encapsulate the development. Moreover, the recent geopolitics dynamics around the globe certainly urge Indonesia, especially Indonesian armed forces, to reinforce its capability in the face of a wide range of defence and security challenges. Meanwhile, Indonesia’s COVID-19 situation has shown some improvements, though the number of cases remain fluctuating. The TNI itself has been playing a paramount role in supporting COVID-19 management in the country. The involvement reflects civilian authority’s dependency towards TNI’s capability to quell non-traditional security threats.

In this workshop, we will explore these three main questions: How does contemporary global and local challenges shape TNI’s military operations other than war (MOOTW)? What are the challenges the country’s defence industry to support the fulfilment of MEF programme and its development to enhance Indonesia’s arms modernisation? How does Indonesia build its post-MEF defence development?

img

Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok dan Maknanya bagi Indonesia

Webinar Jum'at, 25 November 2022 09:30 - 12:00 WIB

Pasca Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT), kekuasaan politik Xi Jinping menjadi sangat terkonsolidasi. Dalam hal ini, faksionalisasi politik dalam kepemimpinan puncak, sebagaimana tercermin dalam komposisi anggota Politbiro Standing Committee dan Politbiro, menjadi tidak signifikan.

Laporan Kongres Nasional Ke-20 PKT menunjukkan bahwa terdapat penekanan pada empat hal berikut: (1) keamanan nasional, (2) persepsi ancaman eksternal, (3) kemandirian nasional, dan (4) ideologi. Temuan ini menyarankan bahwa terdapat penguatan rasa tidak aman (insecurity) di dalam tubuh partai.

Terkait kebijakan zero-Covid, Tiongkok tampak mulai mengambil langkah-langkah untuk secara bertahap melonggarkan pembatasan-pembatasan. Perlu dicatat bahwa faktor ekonomi dan politik saling berkelindan dalam urusan penanganan pandemi Covid-19 di Tiongkok. Akibatnya, akhir dari kebijakan zero-Covid masih akan memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Dalam periode ketiga kepemimpinan Xi, pilihan-pilihan kebijakan luar negeri Tiongkok akan cenderung berkesinambungan dengan inisiatif-inisiatif yang diperkenalkan pada satu dekade sebelumnya. Hal ini demi mewujudkan ambisi besar Xi Jinping dalam menjadikan Tiongkok sebagai salah satu aktor global yang paling signifikan. Kesinambungan akan nyata dalam pilihan-pilihan kebijakan pelibatan (engagement) dengan negara-negara berkembang, kebijakan ekonomi internasional, dan pendekatan terhadap Isu Laut Tiongkok Selatan.

Namun, perlu dicatat bahwa Tiongkok akan cenderung semakin asertif dalam menghadapi tantangan-tantangan eksternal. Dalam hal ini, dunia perlu mengantisipasi tindakan-tindakan yang mengarah pada penggelaran kekuatan militer dalam merespons permasalahan Taiwan dan intensifikasi rivalitas Tiongkok-Amerika serikat, utamanya dalam bidang sains dan teknologi.

Dengan temuan-temuan di atas, kebijakan luar negeri Tiongkok dalam periode ketiga kepemimpinan Xi akan menghadirkan situasi yang rumit bagi Indonesia. Indonesia perlu mengantisipasi situasi lingkungan internasional yang semakin tidak menentu, yang utamanya dibentuk oleh dinamika persaingan strategis Tiongkok-Amerika Serikat. Di sisi lain, dalam konteks persaingannya dengan Amerika Serikat, Tiongkok akan terus berusaha untuk memperluas pengaruh geopolitiknya dengan menawarkan berbagai inisiatif-inisiatif kerja sama, termasuk dalam bidang ekonomi. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk melayani kepentingan nasional Indonesia.

Selain dilandasi oleh pragmatisme ekonomi, usaha Indonesia melakukan pelibatan terhadap Tiongkok dapat pula diarahkan untuk mendorong Tiongkok agar lebih menunjukkan kepatuhan kepada hukum dan norma internasional–yang  sesungguhnya adalah salah satu bagian penting dari ekspresi kebijakan luar negeri Indonesia itu sendiri.

img

Ancaman Resesi Global: Transisi Ekonomi Hijau di Persimpangan Jalan

Webinar Senin, 24 Oktober 2022 14:00 - 16:30 WIB

Seluruh negara tengah menghadapi krisis planet (planetary crisis) yang tidak dapat diselesaikan oleh beberapa negara saja. Inisiatif mitigasi yang diselenggarakan secara multilateral telah membuahkan Kesepakatan Paris yang menuntut komitmen tidak hanya negara maju tetapi juga negara berkembang dalam menurunkan emisi, salah satunya adalah Indonesia. Dalam memenuhi komitmen tersebut Indonesia telah mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan yang dilakukan melalui praktik Ekonomi Hijau. Berdasarkan kondisi tersebut, Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) bekerja sama dengan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) telah menyusun monograf berisi evaluasi terhadap praktik Ekonomi Hijau Indonesia. Ditemukan bahwa pembangunan nasional saat ini masih bersifat transaksional antara ekonomi dengan ekologi dikarenakan masih belum optimalnya faktor pengungkit, seperti regulasi, kelembagaan, dan pendanaan, yang disiapkan pemerintah dalam memfasilitasi transisi Ekonomi Hijau nasional.

Beranjak dari monograf tersebut, LAB 45 dan CSIS ingin memperkaya kajian dan wawasan publik dengan mengadakan webinar yang ditujukan untuk (1) meningkatkan kesadaran publik terkait praktik Ekonomi Hijau, utamanya di tengah bayangan krisis ekonomi global; (2) menjabarkan risiko dan peluang dari transisi Ekonomi Hijau terhadap ekonomi nasional; dan (3) memetakan arah kebijakan dan strategi berdasarkan ketersediaan modalitas nasional.

img

Konflik Negara Adidaya dan Disrupsi Ekonomi Global: Strategi Indonesia?

Webinar Rabu, 28 September 2022 14:00 - 16:00 WIB

Serangan militer di Ukraina serta ketegangan Tiongkok-Taiwan menunjukkan turbulensi geopolitik yang semakin intens. Tantangan dan persaingan negara-negara adidaya telah membawa risiko bagi perekonomian dan keamanan Indonesia. Bagaimana Indonesia harus bermanuver untuk mengamankan stabilitas ekonomi dan menjaga kedaulatannya di tengah situasi konflik? Temukan jawabannya dalam webinar “Konflik Negara Adidaya dan Disrupsi Ekonomi Global: Strategi Indonesia?” hasil kolaborasi LAB 45 dan PACIS UNPAR

img

Prospek Ekonomi Biru bagi Pemulihan Ekonomi Indonesia

Webinar Senin, 26 September 2022 14:00 - 16:00 WIB

Indonesia adalah negara kepulauan tropis terbesar di dunia. Selain perairannya yang luas mencapai 3.257.357 km2; garis pantainya juga terpanjang kedua di dunia dengan panjang mencapai 108.000 kilometer. Letaknya yang strategis menempatkan Indonesia memiliki mega biodiversity sekaligus produsen ikan terbesar kedua di dunia, setelah China. Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat potensi ekonomi maritim Indonesia mencapai US$1,5 milyar termasuk di antaranya potensi wilayah pesisir, bioteknologi, perikanan, minyak bumi, transportasi laut dan wisata bahari, dengan pemanfaatan hingga tahun 2021 masih pada kisaran 25%.

img

Memperkuat Demokrasi di Indonesia: Konteks, Modal, Tantangan, dan Solusi

Webinar Jum'at, 26 Agustus 2022 09:30 - 11:30 WIB

Indonesia telah mengalami rangkaian panjang gelombang pasang surut demokrasi sejak kemerdekaannya pada 1945. Dengan kata lain, demokrasi di Indonesia tidak bergerak secara linier sehingga dibutuhkan kerangka kebijakan untuk memperkokoh demokrasi. Komitmen bangsa Indonesia terhadap demokrasi merupakan modal yang penting untuk dicatat. Perjalanan demokratisasi di negera ini juga telah memberikan nuansa baru dan lebih kaya terhadap rumusan kepentingan nasional dan penyelenggaraan kebijakan luar negeri serta diplomasi Indonesia. Transisi politik menuju demokrasi memberi Indonesia kesempatan untuk mengaitkan ambisi kepemimpinan dengan tujuan normatif yang luhur. Praktik demokrasi, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan penerapan norma-norma yang mendapat pengakuan universal memberikan kehormatan bagi Indonesia dan menempatkan klaimnya atas kepemimpinan kawasan dengan berdiri tegak di atas landasan normatif global. 

Untuk memperkuat demokrasi, kita perlu mengenali secara baik lingkungan di mana demokrasi itu dibangun, menginventarisasi modal sosial-kultural yang hidup dan dipraktikkan oleh masyarakat secara luas, serta memetakan tantangan demokrasi ke depan. Oleh karena itu, webinar ini memiliki empat tujuan utama. Pertama, menjelaskan konteks di mana demokrasi dibangun, yang dikaitkan dengan tren yang bersifat umum dan khusus. Kedua, menjelaskan modal sosial-kultural demokrasi Indonesia yang mendorong kita untuk melihat energi positif yang kita miliki sebelum mempraktikkan demokrasi modern. Ketiga, menjelaskan tantangan demokrasi di Indonesia menuju tahun 2045. Terakhir, merumuskan solusi-solusi konkret atas berbagai tantangan tersebut dengan turut mempertimbangkan konteks dan modal yang dimiliki Indonesia.

img

Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Stabilitas Politik: Berkaca dari Eropa dan Sri Lanka

Webinar Kamis, 21 Juli 2022 14:00 - 16:00 WIB

Alih-alih memulihkan rantai pasok global pasca pandemi Covid-19, perang di Ukraina justru mengakibatkan stagflasi yang ditandai oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok di banyak negara. Krisis ekonomi ini disinyalir dapat memantik gejolak politik dan mengganggu stabilitas pemerintahan di dalam negeri. Di Inggris, kondisi ekonomi memburuk tidak hanya karena faktor Brexit, tetapi juga akibat inflasi yang hampir mencapai dua digit. Setelah lebih dari 50 pejabat pemerintahannya mengundurkan diri, Perdana Menteri Boris Johnson akhirnya terpaksa mengundurkan diri pada 7 Juli 2022. Di Sri Lanka, krisis ekonomi sudah sangat buruk hingga meluas menjadi krisis kemanusiaan. Menyusul pendudukan atas istana kepresidenan pada 9 Juli lalu, Presiden Gotabaya Rajapaksa akhirnya melarikan diri ke Maldives.

Secara umum, webinar ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, menjelaskan dampak dan risiko dari krisis ekonomi yang diakibatkan oleh konflik bersenjata di Ukraina. Kedua, memperoleh pembelajaran transisi pemerintahan yang baru-baru ini terjadi di Inggris dan Sri Lanka. Terakhir, menampung saran atau rekomendasi dari para pakar, praktisi dan pemerhati ekonomi politik guna memitigasi risiko risiko serupa terhadap Indonesia.