Lab45

LAB 45 adalah lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis.
LAB 45 berkonsentrasi pada perkembangan global yang berdampak strategis dan bersifat disruptif terhadap kemajuan dan stabilitas Indonesia.
LAB 45 bekerja membantu para pemangku kebijakan dalam mendorong proses transformasi Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045.
Publikasi
Terpopuler
Perang adalah bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia. Sejarah mencatat semua bangsa pernah terlibat dalam peperangan, terutama di palagan darat. Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karakter perang darat mengalami perubahan dari masa ke masa. Pengalaman historis Indonesia menjadi penting untuk dikaji karena sebagai negara kepulauan, sekitar 52 persen dari seluruh operasi militer yang digelar sejak 1945 berbasis pada kekuatan darat. Berangkat dari pemikiran tersebut, buku ini bermaksud untuk mengkaji perkembangan literatur akademik seputar peperangan darat, memetakan posisi Indonesia dalam konflik bersenjata kontemporer, dan memproyeksikan karakter perang darat di masa depan.
Terbaru
Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022. Dalam lebih dari lima bulan terakhir, banyak akademisi, pengamat, dan praktisi di bidang hubungan internasional, pertahanan, dan ekonomi politik menghasilkan analisis mengenai penyebab konflik ini terjadi, proyeksi skenario eskalasi konflik, evaluasi dampak konflik tersebut dan rekomendasi kebijakan untuk mengatasinya, hingga spekulasi mengenai bagaimana negara-negara lainnya memandang dan mengambil sikap atas konflik yang terus berlanjut ini. “Russia-Ukraine Crisis: Where Do We Go from Here?” oleh Dongxiao dan Wei (editor) menawarkan sebuah kajian yang mencakup banyak aspek penting dalam kompleksitas konflik ini. Dengan menggunakan sudut pandang dari dalam Tiongkok, keduanya menghadirkan analisis terkait tatanan internasional, hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Rusia, serta perlucutan senjata nuklir.
Hasil survei memperlihatkan penyaluran BBM bersubsidi ke nelayan kecil dan tradisional belum tepat sasaran. Ketidaktepatan distribusi BBM bersubsidi ke nelayan kecil dan tradisional telah merugikan semua pihak.