Lab45

LAB 45 adalah lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis.
LAB 45 berkonsentrasi pada perkembangan global yang berdampak strategis dan bersifat disruptif terhadap kemajuan dan stabilitas Indonesia.
LAB 45 bekerja membantu para pemangku kebijakan dalam mendorong proses transformasi Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045.
Publikasi
Terpopuler
Mengacu pada Santiago Principles sebagai benchmark tata kelola SWF global, regulasi Indonesia masih memiliki banyak kekurangan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan investasi dan tata kelola risiko. Hal ini bisa berpotensi membuat Danantara mengikuti jejak kegagalan 1MDB Malaysia yang lemah secara tata kelola investasi dan operasional.
Terbaru
Pemerintahan Prabowo Subianto pada awal tahun 2025 meluncurkan kebijakan efisiensi anggaran yang mengundang kritik dari berbagai kalangan. Kebijakan ini salah satunya bertujuan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh pemerintah dengan memangkas anggaran di sejumlah sektor, tidak terkecuali Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Langkah ini kemudian menimbulkan berbagai macam pertanyaan, terutama dampak kebijakan efisiensi anggaran terhadap penanganan para perempuan dan anak korban kekerasan di bawah KemenPPPA. Bagaimana mungkin sebuah kebijakan yang bertujuan untuk menyehatkan kas negara justru berbuah paradoks yang mencengangkan? Di satu sisi, anggaran KemenPPPA dipangkas. Namun di sisi lain, tuntutan dan kompleksitas kasus yang membutuhkan uluran tangan perlindungan justru kian membengkak. Pada akhirnya, tulisan ini akan menunjukkan implikasinya terhadap keberlanjutan rancangan pembangunan manusia berbasis kesetaraan gender yang tertuang dalam Asta Cita serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Selama masa pantauan 30 April–2 Mei 2025, Media Daring memberitakan perayaan hari buruh dengan eksposur tinggi yang memuncak pada 1 Mei. Pemberitaan diawali pada 30 April dengan sorotan terhadap persiapan aksi, isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, serta janji pemerintah untuk meninjau kembali sistem outsourcing dan memberikan bantuan rumah subsidi kepada buruh. Aksi simbolik dari Presiden Prabowo dan sejumlah pejabat serta aksi damai di beberapa daerah turut memperkuat eksposur media daring. Puncak pemberitaan terjadi pada 1 Mei 2025 saat hari buruh berlangsung serentak di berbagai kota besar pemberitaan banyak mengangkat isu kekerasan pada jurnalis dan peserta demo, pembakaran mobil polisi dan perusakan fasilitas umum. Pemberitaan tidak hanya berasal dari media nasional, namun juga media lokal di berbagai daerah. Sentimen negatif mendominasi, terutama dalam liputan yang menyoroti kekerasan aparat, penangkapan peserta aksi, hingga penyanderaan intelijen polisi di Semarang. Lima tokoh yang menjadi sorotan media adalah 1) Presiden RI Prabowo Subianto; 2) Ketua DPR RI Puan Maharani; 3) Presiden Partai Buruh Said Iqbal; 4) Menteri PKP Maruarar Sirait; dan 5) Kapolda Metro Jaya Karyoto. Media seperti Tribun News, Kompas, dan Demak Bicara menjadi kanal dengan intensitas pemberitaan tertinggi terkait Hari Buruh 2025. Pemberitaan media daring cenderung dibingkai dalam fokus pada konflik dan aktor elite, bukan pada isi tuntutan buruh. Narasi kekerasan mendominasi, sementara perjuangan struktural seperti penghapusan outsourcing nyaris tenggelam. Ini memperlihatkan bias event-oriented media terhadap dramatisasi ketimbang isi gerakan.